Semenjak arahan larangan rentas negeri dibatalkan, ramai antara kita yang mengambil kesempatan ini untuk bercuti bersama keluarga dilokasi yang ingin dituju.
Ketika dalam perjalanan khasnya menggunakan kereta, sudah pasti perjalanan menuju ke destinasi yang diingini menjadi sangat menyeronokkan. Namun sedar tak, ketika dalam perjalanan pergi itu kita merasakan masa yang diambil agak lama, jika dibandingkan dengan masa perjalanan pulang, sedangkan jaraknya sudah tentu sama!
Kenapa ia terjadi?
Hal ini disebut sebagai ‘Return Trip Effect’.
Saat dalam perjalanan pergi, otak kita lebih cenderung untuk fokus kepada perjalanan dan objek yang kita temui sepanjang jalan. Ketika otak sedang fokus, persepsi otak terhadap waktu juga menjadi lebih lama.
Dalam kajian yang dilakukan oleh sekumpulan penyelidik juga menunjukkan, saat dalam perjalanan pergi, perasaan ‘curious’ atau ingin tahu menyebabkan kita lebih fokus terhadap perjalanan, membuatkan efek psikologi kita merasakan perjalanan terasa lebih lama.
Jadi tidak hairanlah mengapa kita terasa lebih lama ketika dalam perjalanan pergi berbanding masa pulang.
Sumber: Washington Post / Huffington Post